a. Sistim nomenklatur
Penamaan unsur telah jauh
sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana
yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom
berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap
dipakai. Misalnya, unsur “cuprum” dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper,
dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain,
dalam Bahasa Jerman “Wasserstoff” berarti “hidrogen”, dan “Sauerstoff” berarti
“oksigen”.
Nama resmi dari unsur kimia
ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital,
kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak
laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup
tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula
oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur
tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli
menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama
(lihat kontroversi penamaan unsur).Nomenklatur
kimia juga mengacu pada
sistem penamaan senyawa kimia. yang telah menciptakan sistem penamaan spesies
kimia secara baik. Senyawa organik diberi nama menurut sistem tatanama organik.
Sedangkan,Lambang kimiaSebelum kimia menjadi bidang
ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk logam maupun
senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau prosedur;
dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan
perkembangan teori zat, John Dalton
memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran,
yang digunakan untuk menggambarkan molekul.
Sistem yang saat ini digunakan
diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi
tersebut, simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena
waktu itu Bahasa Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah
simbol untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur Cuprum
(tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (raksa), dan
sebagainya.Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur
diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf
kapital, sedangkan huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil.
b. Isomer struktural
Isomer struktural adalah senyawa
dari rumus kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda
didasarkan pada bagaimana konstituen atom mereka diurut. Sebagai contoh, ada
dua isomer struktural
dengan sama rumus kimia C4H10, CH3CH2CH2CH3
butana yaitu normal dan metilpropana (CH3)2CHCH2CH3.
Sangat menarik untuk dicatat butana yang normal mendidih pada -0.5 derajat
Celsius, sedangkan metilpropana mendidih pada suhu 28 derajat Celcius. Karena
jumlah atom bertambah, jumlah isomer meningkat. Ada tiga isomer struktural
dengan rumus kimia C5H12, lima dengan rumus C6H14
dan sembilan dengan rumus C7H16. Isomer
struktural karbon tidak dibatasi hanya untuk karbon dan hidrogen, meskipun
mereka adalah contoh paling terkenal dari isomer struktural. Di lemari obat
rumah tangga orang dapat menemukan C3H8O, atau isopropil
alkohol, kadang-kadang diidentifikasi sebagai “alkohol.” Rumus struktur adalah
CH3CH (OH) CH3. Selain itu, ada n-propil alkohol, CH3CH2CH2
(OH) dan bahkan eter metiletil, CH3OCH2CH3,
meskipun tak satu pun dari kedua senyawa ini kemungkinan akan ditemukan di
rumah. Juga ada isomer struktural senyawa karbon yang mengandung atom lain.
Jenis-Jenis Isomer Struktur
Isomer Rantai
Isomer ini muncul karena kemungkinan percabangan
rantai karbon. Sebagai contoh, ada dua isomer dari butana, C4H10.
Dalam salah satu dari mereka, atom karbon terletak pada “rantai lurus”
sedangkan yang lain rantai bercabang.
Isomer Posisi
Dalam isomer
posisi , kerangka karbon dasar tetap tidak berubah, namun kelompok-kelompok
penting yang berpindah-pindah pada kerangka itu.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktural dengan rumus molekul C3H7Br. Dalam salah satu dari mereka atom bromin di ujung rantai, sedangkan yang lain itu melekat di tengah.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktural dengan rumus molekul C3H7Br. Dalam salah satu dari mereka atom bromin di ujung rantai, sedangkan yang lain itu melekat di tengah.
Jika Kita
membuat model, tidak ada cara yang Kita bisa memutar satu molekul untuk
mengubahnya menjadi yang lain. Kita harus memecahkan bromin di bagian akhir dan
pasang kembali di tengah. Pada saat yang sama, Kita harus memindahkan hidrogen
dari tengah sampai akhir.
Contoh lain yang serupa terjadi pada alkohol seperti C4H9OH
Contoh lain yang serupa terjadi pada alkohol seperti C4H9OH
Ini adalah
hanya dua kemungkinan asalkan Kita menjaga rantai empat karbon, tetapi tidak
ada alasan mengapa Kita harus melakukan itu. Kita dapat dengan mudah memiliki
campuran rantai Isomer dan posisi isomer – Kita tidak terbatas pada satu atau
yang lain.
Kita juga
bisa mendapatkan isomer posisi pada cincin benzena. Pertimbangkan rumus molekul
C7H7Cl. Ada empat isomer berbeda Kita bisa membuat
tergantung pada posisi atom klorin. Dalam satu kasus itu melekat pada atom
karbon samping kelompok, dan kemudian ada tiga kemungkinan posisi lain bisa
memiliki sekitar ring – samping grup CH3, next-tapi-satu untuk kelompok CH3,
atau sebaliknya kelompok CH3 .
Isomer Fungsional
Dalam berbagai ini isomer struktural, isomer mengandung gugus fungsional yang berbeda – yaitu, mereka milik keluarga yang berbeda dari senyawa (seri homolog yang berbeda).
Sebagai contoh, rumus molekul C3H6O dapat berupa propanal (aldehid) atau propanon (keton).
Ada kemungkinan lain juga untuk formula ini molekul yang sama – misalnya, Kita bisa memiliki ikatan karbon-karbon gkita (alkena) dan -OH (alkohol) dalam molekul yang sama.
Contoh lainnya digambarkan dengan rumus C3H6O2 molekul. Di antara beberapa isomer struktural ini asam propanoat (asam karboksilat) dan metil etanoat (ester).
c. Isomer pada Alkana
Struktur
alkana dapat berupa rantai lurus atau rantai bercabang. Alkana yang mengandung
tiga atom karbon atau kurang tidak mempunyai isomer seperti CH4, C2H6
dan C3H8 karena hanya memiliki satu cara untuk menata
atom-atom dalam struktur ikatannya sehingga memilki rumus molekul dan rumus
struktur molekul sama. Dalam senyawa alkana juga ada yang rumus molekulnya
sama, tetapi rumus struktur molekulnya berbeda. Mulai dari alkana dengan rumus
molekul C4H10 mempunyai dua kemungkina struktur ikatan
untuk menata atom-atom karbonnya seperti di bawah ini:
Untuk senyawa-senyawa tersebut
disebut isomer. Oleh karena perbedaan hanya pada kerangka struktur maka
isomernya disebut isomer kerangka.
Untuk pentana (C5H12)
memiliki tiga kemungkinan struktur ikatan untuk menata atom-atom karbonnya
yaitu:
Kita dapat menyimpulkan dari 2
contoh di atas bahwa semakin bertambah jumlah atom C pada rumus molekul suatu
alkana maka semakin banyak isomernya seperti yang tertera ditabel bawah ini:
Jumlah
atom C
|
C4
|
C5
|
C6
|
C7
|
C8
|
C9
|
C10
|
C15
|
Rumus
molekul
|
C4H10
|
C5H12
|
C6H14
|
C7H16
|
C8H18
|
C9H20
|
C10H22
|
C15H32
|
Jumlah
isomer
|
2
|
3
|
5
|
9
|
18
|
35
|
75
|
4.347
|
Contoh soal
Contoh
Soal 1 :
Carilah
isomer yang mungkin dari butana, C4H10.
Kunci
Jawaban :
(1).
n-butana
H3C
– CH2 – CH2 – CH3
(2). 2-metil-propana
Dalam isomer alkana, rumus struktur
sangat menentukan titik didih dan titik leburnya dikarenakan bentuk
struktur mempengaruhi haling sterid
suatu molekul.
NO
|
Isomer pentana(C5H12)
|
||
Rumus Struktur
|
Nama senyawa
|
Titik Didih(0C)
|
|
1.
2.
3.
|
CH3-CH2-CH2-CH2-CH3
CH3-CH-CH2-CH3
..........l ........CH3
.......CH3
.........I CH3-C-CH3 ..........I ........CH3 |
n-pentana
2-metil butana
2,2-dimetil propana
|
36
28
9
|
d. mengapa sudut
ikatan H-C-H lebih kecil dari H-C-C?
Jawab:
Pada posisi
tereksitasi, karbon memiliki empat elektron tak berpasangan dan dapat
membentuk empat ikatan dengan hidrogen. Meskipun membutuhkan energi
sebesar 96 kkal/mol untuk mengeksitasi satu elektronnya terlebih dahulu,
ikatan yang terbentuk dengan H (pada CH4) jauh lebih stabil dibandingkan
ikatan C-H pada molekul
CH2. Ikatan C-H pd metana memiliki kekuatan ikatan 104 kkal/mol dengan
panjang ikatan 1.10 A. sudut ikatan H-C-H sebesar 109.5 derajat. Sedangkan Orbital sp memiliki bangun ruang linear dengan sudut ikatan HC-C sebesar
180 derajat yang telah terverifikasi dari hasil eksperimental. Panjang
ikatan hidrogen-karbon sebesar 1.06A dan panjang ikatan karbon-karbon adalah 1.20 A.
saya ingin menambahkan sedikit blog anda soni ada sepuluh alkana rantai lurus yang pertama kali dicantumkan tata nama IUPAC, semua berakhiran -ana, yakni akhiran IUPAC versi Indonesia-Malaysia yang menyatakan suatu hidrokarbon jenuh. bagian pertama empat alkana pertama (metana-butana) diturunkan dari nama trivial tradisional. nama alkana yang lebih tinggi diturunkan dari angka latin/yunani. miasal pentana dari penta(lima). terimakasih
BalasHapusterimakasih atas penambahannya.
BalasHapussaya ingin menambahkan yaitu tentang Sistem Nomenklatur :
BalasHapusKetika banyak senyawa yang ditemukan atau yang disintesis (sekarang senyawa organik lebih dari dua juta jenis) terasa makin sukar memberi nama senyawa organik dengan nama trivial. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 1892 di jenewa para ahli kimia membuat suatu peraturan untuk tata nama kimia organik. Nama-nama itu disebut nama sistematik. Sistem yang dikembangkan itu disebut sistem nomenklatur IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) suatu perkumpulan para ahli kimia yang bertugas memperbarui dan memperbaiki sistem ini secara berkala.
Rumus = Awalan(Prefix) + Induk(Parent) + Akhiran(sufix)
- Parent: rantai karbon terpanjang (rantai induk)
- Prefix: cabang
- Suffix: gugus fungsional (-ana,-ena,-una)
assalamualaikum wr.wb.
BalasHapussaya ingin bertanya coba anda jelaskan perbedaan yang mendasar pada jenis-jenis isomer struktur?
terimakasih.
wassalamualaikum wr wb..terima kasih oh iya ...letak mendasar perbedaanya yaitu pada titik fokus kita terhadap suatu objek molekul..jika yang kita amati adalah gugus fungnsinya maka dinamikan isomer posisi dan jika fokusnya pada letak atom karbon suatu molekul maka isomer struktural dnn lain lain sbgainya
BalasHapusassalamu'alaikum wr. wb saya frandi mardiansyah, saya ingin bertanya mengenai blog yang anda posting di atas, di blog di katakan bahwa sistem lambang kimia yang di gunakan saat ini adalah sistem berzelius, tolong jelaskan bagaimana sistem tersebut dan kapan sistem ini mulai di populerkan?
BalasHapusLambang unsur zaman alkimia dan Dalton dirasakan masih kurang praktis untuk menuliskan lambang-lambang unsur dan sulit untuk dihafal. Selain itu, cara penulisan lambang unsur dengan menggunakan gambar-gambar juga semakin dirasakan kekurangannya manakala jumlah unsur yang berhasil ditemukan para ilmuwan bertambah dan adanya kesukaran dalam menuliskan reaksi kimia yang terjadi.
BalasHapusAdanya kelemahan penggunaan lambang unsur berupa gambar tersebut, kemudian mendorong seorang ahli kimia Swedia bernama J. Jakob Berzelius (1779–1848) pada 1813 untuk mengusulkan penulisan lambang suatu unsur dengan berpedoman pada hal-hal berikut.
Lambang unsur diambil dari huruf pertama nama unsur yang bersangkutan dalam nama Latinnya. Jika hanya terdiri atas satu huruf, lambang tersebut ditulis dengan huruf kapital.
Jika ada dua atau lebih unsur yang memiliki nama Latin dengan huruf pertama yang sama, lambang salah satu unsur tersebut ditambah satu huruf lagi yang dipilih dari namanya. Huruf tambahan ditulis dengan huruf kecil setelah huruf pertama.
Gagasan yang diusulkan oleh Berzelius tersebut, sekarang sudah dijadikan suatu konvensi yang bersifat internasional oleh organisasi Kimia sedunia, IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan dijadikan dasar dalam penulisan lambang-lambang unsur yang terdapat dalam Sistem Periodik Unsur. Penulisan reaksi kimia menjadi lebih mudah dan praktis dengan menggunakan lambang unsur ini.
Sejalan dengan bertambahnya penemuan unsur-unsur baru maka IUPAC menetapkan aturan lain pemberian lambang unsur, khususnya mulai unsur yang ke-104 dan selanjutnya, yaitu sebagai berikut.
Nama semua unsur diakhiri dengan -ium, baik unsur yang berupa logam maupun bukan logam.
Lambang unsur terdiri atas tiga huruf yang merupakan rangkaian huruf awal dari akar kata nomor ( atom) unsur tersebut.
Lambang unsur diberikan berdasarkan nomor ( atom) unsur tersebut, yaitu:
0 = nil 5 = penta
1 = un 6 = hex
2 = bin 7 = sept
3 = tri 8 = okt
4 = quard 9 = enn
Berdasarkan aturan tersebut di atas, sebagai contoh unsur nomor 104 diberi lambang Unq (Unnilquardium), unsur nomor 107 diberi lambang Uns (unnilseptium), dan unsur nomor 109 diberi lambang Une (unnilennium)
Sumber Dari: http://edudotblo.blogspot.co.id/2013/03/lambang-unsur-menurut-berzelius.html#ixzz4Snpcy2R8